Tradisi ‘Makan Besar’ Malam Sambut Tahun Baru Imlek Masih Dilakukan Warga Tionghoa Pontianak

  • Whatsapp
Pakons Hotel

Pontianak, InfoKalimantan – Tradisi ‘Makan Besar’ menyambut Malam Tahun Baru Imlek bagi Warga Tionghoa di Kota Pontianak hingga saat ini masih dilakukan. Tradisi ini hampir sama dengan tradisi masyarakat lainnya, yakni bertujuan untuk mempererat kebersamaan dan silahturahmi serta bentuk penghormatan kepada sang pencipta dan para leluhur.

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh anggota keluarga besar dan handai taulan saat merayakan Hari Raya Imlek.

Ketua Bidang Sosial dan Kemasyarakatan DPP Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kalimantan Barat Sugioto mengemukakan, biasanya makan besar di keluarga Masyarakat Tionghoa ini dilakukan pada Pukul 5 atau 6 sore dan setelahnya warga akan mempersiapkan untuk sembahyang ke kelenteng-kelenteng mulai pukul 12 malam hingga dini hari.

“Pada momen itu, menjadi kesempatan yang sangat berharga bagi keluarga besar, untuk menyatukan bersama dalam pesta perayaan Imlek sebagai rasa syukur kepada sang pencipta dan leluhur. Berbagai panganan khas Imlek seperti Kue Keranjang dan minuman dan buah-buahan yang serba manis-manis disajikan untuk disantap bersama,” ujarnya Senin (24/01/2022).

Di hari H sendiri, tradisi berkumpul dan saling berkunjung bersama keluarga juga dilakukan pada pagi hari. Pada momen itu, anggota keluarga yang masih kecil atau belum menikah akan mendapatkan ‘Angpao’ dari si tuan rumah.

“Kalau saya, tradisi ini masih saya jalankan. Biasanya, di hari H, saya berkunjung ke rumah keluarga, makan bersama, kecuali ada hal mendesak tidak bisa ikut kumpul. Tapi, hari H saya biasa tetap mengunjungi rumah orangtua dan keluarga. Saat ini lah kesempatan kita berkumpul, karena kesibukan masing-masing, kita manfaatkan waktu bersama saling berbagi kasih sayang,” jelasnya.

Lebih lanjut Rico sapaan akrabnya mengutarakan, perayaan Imlek atau biasa disebut Festival Musim Semi di Tiongkok sendiri dilaksanakan selama 15 hari. Namun, berbeda perayaan di Indonesia, dimana paling lama dirayakan mulai hari pertama hingga hari ke 5.

“Kalau di Tiongkok dilaksanakan selama 15 hari sekaligus. Tapi beda kondisi di Indonesia, mulai hari pertama sampai ke lima saja, karena mereka ada yang harus bekerja lagi, berusaha lagi. Nah, setelah hari ke 15, baru kita rayakan namanya Perayaan Cap Go Meh,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *