Pontianak, InfoKalimantan – Wakil Gubernur (Wagub) Kalbar Ria Norsan, menerima kunjungan kerja Wakil Walikota Singkawang Irwan bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Muslimat pada hari Senin (05/09/2022).
Pertemuan yang digelar ruang kerja Wagub Kalbar itu, membahas terkait program percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalbar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Muslimat, mengungkapkan pertemuan ini membahas persiapan program Bapak Asuh Anak Stunting yang akan bekerjasama dengan Kodam XII/Tanjungpura yang diselenggarakan di Kota Singkawang dalam waktu dekat.
“Kita meminta arahan dari Bapak Wagub Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalbar, dimana kita akan menggelar program bersama Kodam XII/ Tanjungpura dan mengukuhkan seluruh Babinsa menjadi Bapak Asuh Anak Stunting, termasuk dilingkungan jajaran Pemkot Singkawang juga akan dilantik Bapak Asuh Anak Stunting juga,” ungkap Plt. Kepala BKKBN Provinsi Kalbar Muslimat.
Lanjutnya, dengan Bapak Asuh Anak Stunting ini diambil dari Babinsa diharapkan bisa membantu pemerintah dalam penurunan stunting baik melalui pembinaan, penyuluhan dan menerima laporan jika ditemukan warganya menggalami stunting.
“Dengan adanya TNI bisa membantu pemerintah, karena komando sampai ke daerah-daerah ditingkat desa melalui babinsa, diharapkan dari desa ini bisa muncul pembinaan-pembinaan dan penyuluhan-penyuluhan serta laporan jika menemukan warga disekitarnya menggalami stunting,” ujarnya.
Selain peengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting di Kota Singkawang, nantinya akan dilanjutkan dengan melaksanakan komitmen bersama dengan jajaran Pemkot Singkawang.
“Di Kota Singkawang kita juga akan melakukan penandatanganan komitmen bersama antara stakeholder dijajaran Pemkot Singkawang yang dimulai dari Walikota sampai tingkat kelurahan untuk pencegahan stunting. Mudah-mudahan bisa menjadi salah satu model untuk kabupaten lainnya,” bebernya.
Untuk saat ini angka stunting di Provinsi Kalbar cukup tinggi yaitu 29,8 persen dan angka stunting Nasional sekitar 24,4 persen. Sesuai arahan Presiden RI Bapak Jokowi meminta angka stunting diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024 mendatang.
“Kita berusaha dan berupaya bekerjasama dengan semua komponen baik itu pemerintah, pihak swasta dan BUMN bagaimana kita berkolaborasi menurunkan angka stunting ini, bahkan beberapa kepala daerah menginginkan zero stunting,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Walikota Singkawang Drs. H. Irwan M.Si, mengutarakan bahwa Pemerintah Kota Singkawang siap akan melakukan mendukung dan meksukseskan program Bapak Asuh Anak Stunting yang akan digelar di Kota Singkawang pada tanggal 7 September 2022 mendatang.
“Tanggal 7 September akan dikukuhkan Bapak Asuh Anak Stunting dimana akan dihadiri seluruh Dandim se-kalbar atas persetujuan Panglima Kodam XII/Tanjungpura yang di inisiasi oleh Kepala BKKBN Provinsi Kalbar, Kami sangat mengapresiasi kerja-kerja BKKBN dan kita mencoba memfasilitasi di Pemkot Singkawang, harapan kami bapak Gubernur dan bapak Pangdam bida hadir disana untuk pengukuhan bapak asuh anak stunting yang mana bisa bergerak dan masuk ke masyarakat,” ungkap
Menurutnya, permasalahan Stunting ini menjadi persoalan serius baik ditingkat nasional maupun daerah maka perlu bersama-sama menurunkan angka stunting.
“Harapan kita stunting ini menjadi tugas kita bersama, karena stunting ini menjadi persoalan serius dan nasional yang harus sama-sama kita komitmen secara moral untuk menurunkan angka stunting agar kita bisa meraih zero stunting di daerah kita. Nanti kita (Pemkot) Singkawang akan mengundang seluruh instansi terkait termasuk tokoh-tokoh agama, kepemudaan, masyarakat dan organisasi-organisai wanita segala kalangan. Dengan harapan gerakan ini moral secara bersama-sama menurunkan angka stunting yang terjadi di Indonesia dan Provinsi Kalbar pada umumnya dan khususnya Kota Singkawang,” pungkasnya.