Pontianak, InfoKalimantan – Permainan tradisional gasing menjadi satu di antara agenda dalam gawai Festival Danau Sentarum yang di gelar di Kecamatan Batang Lupar/Lanjak, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar. Dalam gawai kali ini yang dipertandingkan pemainan gasing jenis pangkak gasing.
Untuk permainan gasing ada dua jenis perlombaan gasing, yakni pangkak dan uri. Kalau pangkak mengadu fisik gasing dengan gasing, sementara uri, mengadu lamanya perputaran gasing. Lomba ini juga dibagi dalam dua kelompok yakni perorangan dan beregu.
Camat Batang Lupar, Aleksius Bulin mengatakan, permainan gasing ini memang menjadi salah satu permainan tradisional yang selalu dipertandingan, sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan permainan tradisional ini.
“Kita berupaya menjaga kelestarian permainan tradisional salah satunya permainan gasing ini,” kata Aleksius, usai membuka pergandingan pangkak gasing di halaman Kantor Camat Batang Lupar, Senin (5/12/2022).
Permainan pangkak gasing ini lanjut Aleksius, menjadi permainan tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat, baik dari suku Dayak maupun Melayu.
“Dengan event budaya ini kita mencoba menyatukan keberagaman di masyarakat perbatasan dalam menjaga NKRI,” tegas Aleksius.
Sementara itu Jimsami ketua Lomba Pangkak Gasing mengatakan, dalam pertandingan pangkak gasing ini, dibagi dalam dua kelompok, perorangan dan beregu, dengan sistem pertandingan menggunakan point.
“Peserta masing-masing diberi tiga kali kesempatan untuk tampil dengan point dua bagi yang dapat memukul gasing lawan,” jelas Jimsami.
Sedangkan untuk pembuatan gasing sendiri, Jasimin mengatakan, masyarakat kebanyakan menggunakan bahan kayu yang keras, seperti Kempas, Tapang dan Ngeris. Untuk bahan dari kayu Tebelian, itu kurang cocok untuk gasing yang diperlombakan untuk jenis pangkak, karena mudah pecah. Kalau untuk ikut lomba uri, gasing dari bahan kayu belian baru boleh digunakan.