Eksistensi Seniman Mural Kalbar, Perlu Dukungan dan Apresiasi

  • Whatsapp
Pakons Hotel

Pontianak, InfoKalimantan – Eksistensi seniman lukis murah di Kalimantan Barat (Kalbar) membutuhkan dukungan dan apresiasi dari masyarakat sehingga karya mereka tetap menjadi pilihan seni untuk memperindah kota.

“Kami biasanya mengerjakan mural di kantor-kantor pemerintah seperti di Kantor OJK Pontianak, dan Bandar Udara Supadio Kubu Raya. Kemarin juga kami berpartisipasi dalam pembuatan mural di Beting Street Art dan Waterfront Pontianak,” kata pelukis mural Pontianak, Hidayat, Kamis (13/7/2023).

Read More

Hidayat mengatakan material yang diperoleh dari melukis mural dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus menghidupkan karya-karya idealisnya.

“Selain sebagai pekerjaan utama untuk kehidupan sehari-hari, bisnis ini juga untuk menghidupkan karya-karya idealis yang sifatnya apresiasi. Karena untuk menghidupkan karya tersebut dibutuhkan dana sehingga tercipta kesinambungan antara pekerjaan dan hobi,” kata dia.

Dia mengatakan, untuk jasa pembuatan mural dihargai mulai dari Rp350 ribu hingga Rp500 ribu per meter tergantung kualitas dan tingkat kesulitan mural.

Selain mural, Hidayat juga membuat lukisan dan karikatur pesanan kantor pemerintah dan swasta.

Kemudian, terkait dengan perkembangan seni mural di Kota Pontianak, dirinya menjelaskan terdapat peningkatan jumlah pelukis mural dan kegiatan seni yang melibatkan pelukis.

“Untuk tahun ini lebih banyak kegiatan pameran lukisan yang berkolaborasi dengan organisasi mahasiswa. Sedangkan untuk pembuatan mural di lingkungan kota mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya.

Namun, dia mengatakan pelukis tetap produktif dengan membuat karya untuk di apresiasi dan akan diikutsertakan dalam pameran.

Selanjutnya dia mengatakan saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mulai mendorong seniman agar bisa menjual karyanya.

“Sekarang saya lihat dari Pemkot-nya ini para seniman diarahkan ke industri kreatif seni rupa. Jadi produk seni rupa terapan yang kami buat dapat menghasilkan rupiah,” ujarnya.

Dia juga berharap ke depannya kesenian ini bisa menghidupi seniman agar para pegiat seni tidak lagi diidentikkan dengan kata “melarat”.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *