Sambas, InfoKalimantan – Petani kopi di Sambas menyatakan senang dan berterima kasih kepada Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji yang gencar mempromosikan kopi jenis liberika sehingga membuat petani di daerah lebih semangat melakukan budidaya.
“Kami semakin semangat dengan langkah gubernur yang mengenalkan kopi Liberika Sambas di berbagai forum seperti dalam perhelatan Semarak Pariwisata, UMKM dan Keuangan yang digelar BI Kalbar dan termasuk melalui media massa dan media sosial pribadinya,” ujar Petani Kopi dari Poktan Batu Layar Sejahtera Budi, Jumat (21/7/2023).
Ia menjelaskan dengan promosi langsung dibantu pemerintah daerah apalagi orang nomor satu di Kalbar dipastikan kopi Liberika semakin dikenal luas.
“Petani butuh promosi dari pemerintah atas potensi atau keunggulan daerah. Kami sebagai petani semakin semangat budidaya,” jelas dia.
Ia mengatakan daerahnya khususnya di Desa Sendoyan menjadi satu pengasil kopi Liberika. Saat ini kopi Liberika sudah dipasok ke coffeeshop di Kota Pontianak. Untuk kopi merek lokal juga sudah tersedia.
“Di tengah keterbatasan produksi kami juga pasok ke Pontianak. Sejauh ini produksi mau dimaksimalkan dengan gerakan tanam kopi Liberika, ” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyebutkan pasar kopi jenis liberika di luar negeri terbuka lebar dan hal itu bisa diambil peluang bagi petani kopi di daerah itu.
“Kopi liberika itu rendah kafein. Kafein liberika Sambas contohnya hanya 0,087 dan Kayong Utara 0,068. Kalau robusta dan arabika kafeinnya 2 – 4. Dengan kafein rendah sangat diminati pasar luar negeri,” jelas dia.
Penggiat dan pelaku usaha kopi di Kalimantan Barat, mengatakan bahwa kopi jenis liberika sudah menjadi bagian identitas kopi Kalbar. Jenis kopi tersebut dari sisi pasar sangat diminati karena rendah kafein dan sangat aman bagi lambung.
Menurutnya liberika yang terbilang kopi agak langka dan unik karena memiliki karakter ada rasa buah seperti pisang, nangka dan lainnya.
“Kopi Kalbar sudah identik dengan kopi liberika. Di tempat kami sangat diminati dan pasar luar juga demikian. Saat ini kami terbatas pasokan akan bahan bakunya. Kabupaten Sambas menjadi daerah yang juga identik kopi liberika kami memasok dari sana termasuk dari Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, ” kata dia.