Pontianak, InfoKalimantan – Forum Daerah Aliran Sungai Kalimantan Barat (ForDAS Kalbar) dan Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat (KI Kalbar) ikut serta melakukan patroli kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilaksanakan oleh BPBD Provinsi Kalimantan Barat pada Rabu (9/8/2023).
Patroli ini dilakukan menggunakan helikopter VIP yang baru datang beberapa hari ini ke Kalbar, AW 109 Trekker dalam Operasi Komala Indonesia Kalbar, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kabin penumpang Helikopter warna hitam itu ada 6 seat. Namun kali ini hanya ada 2 penumpang saja. Pesawat terbang dengan kecepatan rata-rata 80 knot dan dengan ketinggian di bawah 1000 kaki.
Patroli ini dilakukan setiap hari selama musim panas. Tahun ini dilaksanakan sejak bulan Juli hingga sekitar Oktober nanti. Yang dilakukan saat patroli adalah mendeteksi adanya titik-titik api. Petugas patroli akan melaporkan titik-titik api yang ditemui ke BPBD.
“Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka penanganan darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalbar,” kata Sekretaris 2 ForDAS Kalbar.
Dalam pemadaman, pesawat helikopter water booming bisa sekitar 40-50 kali booming. Sumber air tentu mengambil dari sumber air terdekat dari lokasi kebakaran. Untuk tanggap bencana ini ada 3 helikopter patroli dan 3 helikopter water booming.
Adapun rute pada patroli tersebut dimulai dari Mekar Sari 1, Sungai Raya, Kubu Raya kemudian menuju Sungai Asam, Kubu Raya. Selanjutnya helikopter bergerak menuju Meliau, Sanggau. Dari Meliau bergerak menuju Simpang Hulu dan Simpang Hilir di Kabupaten Ketapang, lalu menuju Teluk Batang di Kayong Utara, dan terakhir patroli di Batu Ampar, Kubu Raya dan kembali ke Lanud Supadio setelah terbang selama 2 jam 30 menit.
“Dari pemantauan sepanjang yang dilalui patroli kali ini, tidak ada titik api yang besar. Yang tampak mengepulkan asap ada di Mekar Sari 1 dan Simpang Hilir di daerah lahan gambut. Tidak ada titik api yang perlu dipadamkan dengan Water Booming,” ujar Lufti Faurusal Hasal selaku Ketua KI Kalbar.
Meski demikian, tampak langit diselimuti asap tipis yang berasal dari sisa kebakaran sejak beberapa hari lalu. Menurut data BMKG, potensi kemudahan terjadi karhutla pada kategori mudah-sangat mudah terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar pada tanggal 9-14 Agustus 2023.
Patroli Karhutla ini dilakukan sebagai bentuk tindaklanjut briefing dari Kepala BPBD Kalbar, Ansfridus, terkait pelaksanaan patroli karhutla, sehingga Chatarina Pancer Istiyani selaku Sekretaris 2 ForDAS Kalbar dan Lufti Faurusal Hasal selaku Ketua KI Kalbar menuju Lanud Supadio dengan dibekali surat keterangan terbang.
Selanjutnya BPBD akan senantiasa menganalisis apakah titik api itu perlu dipadamkan atau tidak. Pemadaman dapat dilakukan baik dari darat maupun dengan pesawat helikopter water booming. Pesawat water booming sekali mengangkut air berkapasitar 4000 liter.