Singkawang, InfoKalimantan – Dalam rangka mendukung program Pemerintah Kota Singkawang untuk menurunkan angka stunting di Kota Singkawang, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Singkawang menggelar Workshop Pencegahan dan Penanganan Stunting tahun 2023 di Ruang Bumi Bertuah Kantor Wali Kota.
Workshop ini mengangkat tema “Keluarga Sehat Bebas Stunting, Wujudkan Generasi Emas Tahun 2045” dengan mengundang 20 orang peserta workshop yang terdiri dari Tenaga Honor Pemkot Singkawang yang hamil/menyusui, Anak Remaja Sekolah dan Istri-istri pekerja Buruh.
Pada Workshop ini juga, DWP Kota Singkawang memberikan bantuan makanan bergizi kepada peserta berupa Daging Ayam, Paket Sayur, 1Kg Telur dan Susu formula bagi ibu hamil dan bayi.
Pj Sekretaris Daerah Kota Singkawang Aulia Candra selaku Pembina DWP mengatakan kegiatan ini merupakan momentum untuk merefleksikan kembali bahwa dalam upaya menurunkan angka Stunting Pemerintah Kota Singkawang tidak dapat berjalan sendiri.
“Sebagaimana diketahui bersama, Workshop ini merupakan kolaborasi Pemerintah Kota Singkawang dan DWP dalam rangka melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting. Mari bersatu melakukan aksi agar Singkawang bebas Stunting.” ucapnya, Jumat (24/11/2023).
Aulia Candra menyampaikan sebagaimana arahan presiden dalam mengejar target 14% penurunan angka stunting merupakan suatu tantangan luar biasa dan memerlukan koordinasi dan komitmen yang baik dari seluruh mitra dan stakeholder.
Ia menambahkan, upaya-upaya yang dilakukan ini dalam rangka mempersiapkan SDM-SDM terbaik Kota Singkawang dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
“Saya rasa SDM di Kota Singkawang tidak kalah dari daerah-daerah maju lainnya, maka dari itu memang harus kita jaga dan kita persiapkan sedari dini para generasi penerus baik kesehatan mentalnya, fisiknya maupun kecerdasannya.” tambahnya.
Menurut dr. Herling F. Junus Sp. OG, Dokter Spesialis RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang selaku narasumber mengatakan pencegahan stunting dapat dilakukan dengan pemenuhan nutrisi dan pemeriksaan kehamilan secara rutin pada ibu hamil.
“Pemeriksaan fisik berguna untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta perubahan yang terjadi pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan selanjutnya.” katanya.
Untuk usia atau tahap pranikah harus memperhatikan banyak hal diantaranya kesehatan reproduksi, riwayat penyakit individu dan keluarga, Berat dan Tinggi Badan, Kadar Hb, hingga sampai pada edukasi perencanaan keluarga.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat terutama para peserta workshop, untuk memperhatikan perencanaan kehamilan agar tidak hamil dalam keadaan tekanan darah tinggi sehingga terhindar dari resiko stunting.
“Pencegahan stunting itu dilakukan mulai dari pra konsepsi, pubertas remaja, dewasa hingga berkeluarga. Jadi untuk Orang Tua jaga anak-anaknya agar terhindar dari pernikahan dini, untuk yang ada rencana hamil hindari dalam keadaan darah tinggi dan senantiasa memperhatikan 1000 hari pertama kehidupan dengan rutin konsultasi dan makan asupan bergizi.” jelasnya.