Jakarta, Infokalimantan – Mengusung tema ‘Merajut Kebersamaan Dalam Kebudayaan’ Perhimpunan Tionghoa Kalbar (PTK) Indonesia menggelar Festival Kue Bulan atau Moon Cake Festival 2024 di Hao Di Fang Restaurant, Season City Jakarta Barat, Minggu (15/9/2024).
Acara tradisi tahunan ini dihadiri para tokoh perkumpulan perantau Tionghoa Kalbar yang tergabung dalam PTK Indonesia.
Ketua Panitia Festival Kue Bulan PTK Indonesia 2024, Suhanto Lim, menyatakan bahwa tema tersebut untuk menguatkan semangat kebersamaan sekaligus melestarikan kebudayaan Tionghoa yang merupakan bagian dari Indonesia.
“Melalui tradisi yang baik ini, selain melestarikan budaya, kita perkuat semangat persatuan dan kesatuan yang tentunya menegaskan bahwa kami yang tergabung di PTK Indonesia akan terus berkontribusi membangun NKRI bersama-sama,” ujarnya.
“Kita juga terus belajar untuk saling mendukung dan memupuk persatuan seperti simbol bulan purnama yang melambangkan kesempurnaan dan harmoni,” sambungnya.
Hal senada disampaikan Ketua Umum PTK Indonesia, Vinsen Effendi Lie. Menurutnya, melestarikan nilai nilai yang terkandung dalam budaya senapas dan seirama dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila yang menjadi dasar NKRI.
“Keragaman adat dan budaya Indonesia bukan menjadi alasan kits terpecah belah, justru sebaliknya menjadi aset bangsa untuk mempererat dan saling mengenal satu sama lain,” tegasnya.
Tampak hadir Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah, pemimpin besar pasukan merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) dari suku Dayak Kanayatn. Kehadirannya dalam acara tersebut menegaskan semangat persatuan dalam bingkai kebhinekaan.
Dalam sambutannya, Panglima Jillah menegaskan bahwa pentingnya menjunjung tinggi identitas adat dan budaya agar tetap lestari sepanjang masa menjadi kekayaan tak ternilai bangsa Indonesia.
“Manusia tanpa adat, manusia tanpa tradis ibarat pohon tanpa akar,” katanya.
Ia pun menyerukan agar semua kompak bersatu, saling menghormati dengan mengedepankan semangat persaudaraan.
“Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan merupakan modal utama membangun Kalimantan Barat dan membangun Indonesia,” ujar Panglima Jilah.
Pesan penting juga disampaikan oleh anggota DPR-RI yang juga Ketua Dewan Pengarah PTK Indonesia, Prof. Assc. Darmadi Durianto.
“Semoga kegiatan Festival Kue Bulan konsisten setiap tahun dilaksanakan sebagai sarana merawat tradisi leluhur. Kita tunjukan bahwa orang orang Tionghoa Kalbar kompak dalam segala bidang,” kata legislator kelahiran Mempawah yang kembali duduk di Senayan untuk ketiga kalinya itu.
Pertunjukan drama musikal tentang sejarah festival kue bulan, penampilan penyanyi cilik, dan para penyanyi top mandarin asal Kalbar semakin memeriahkan acara yang berlangsung penuh kekeluargaan tersebut.(red)