Pontianak, Infokalimantan – Untuk mengendalikan inflasi daerah jelang akhir tahun, belum lama ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Keterangan pers tertulis yang diterima Infokalimantan, Senin (21/12/2024), kegiatan yang dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson dan dihadiri sejumlah bupati/wali kota, serta kepala perangkat daerah, dan stakeholder terkait itu berlangsung di Aula Keriang Bandong, Kantor Perwakilan BI Kalbar.
Pertemuan dalam HLM di penghujung tahun 2024 jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) itu dilaksanakan sebagai media koordinasi, dan sinergi langkah-langkah TPID provinsi dan kabupaten/kota. Terutama dalam mewujudkan strategi kestabilan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, dan komunikasi efektif (4K) menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN), dan hari besar lainnya.
“Menjelang akhir tahun kita harus lebih waspada (terjadinya inflasi) dalam menghadapi perayaan Natal, dan tahun baru. Kemudian Januari sudah Imlek, dan pertengahan Februari sudah Cap Go Meh. Inilah yang harus kita antisipasi dengan baik, harga-harga kebutuhan bahan pokok agar tidak melonjak,” kata Harisson.
Harisson mengungkapkan, berdasarkan hasil rapat inflasi nasional bahwa ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Seperti daging ayam ras, cabai merah, dan bawang merah.
“Untuk mengantisipasi beberapa hal tersebut kita akan melaksanakan langkah-langkah preventif agar harga-harga bahan pokok tersebut tidak terus merangkak naik, dan ini menjadi perhatian bersama menyangkut Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kalbar yang menempati posisi kedua tertinggi nasional,” terangnya.
Harisson juga menekankan beberapa langkah yang akan dilakukan dalam menekan harga bahan pokok. Salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan beberapa daerah yang menjadi rantai pasokan bahan pangan yang dibutuhkan tersebut.
“Kita pastikan nanti akan melakukan kerja sama dengan daerah yang menjadi penyuplai bahan pokok seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk memenuhi pasokan kebutuhan masyarakat, sehingga harga bisa turun,” katanya.(red)