Singkawang, Infokalimantan – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan tiket sekolah perwira kepada penggagas panti untuk lansia telantar bernuansa hotel, Aipda Muhammad Irvan. Personel Bagian Operasi Polres Singkawang ini diberi kesempatan Sekolah Inspektur Polisi (SIP).
Penghargaan dari Kapolri untuk Aipda Muhammad Irvan itu diserahkan oleh Karo Watpers SSDM Polri Brigjen Pol Budhi Herdi.
Menurut Budi Herdi, Kapolri mengapresiasi kepedulian Aipda Irvan yang dinilai sangat luar biasa kepada masyarakat, khususnya kelompok rentan.
“Pimpinan Polri, dalam hal ini Pak Kapolri, sangat mengapresiasi anggota yang mempunyai prestasi dan kepedulian yang sangat luar biasa kepada masyarakat,” ujar Budhi dalam keterangan tertulis Jumat (7/2/2025).
Budhi mengatakan, Jenderal Sigit berkomitmen penuh pada metode reward and punishment pada pembinaan karier personel kepolisian.
”Penghargaan Kapolri ini bentuk komitmen Kapolri untuk memberikan keseimbangan antara reward and punishment,” katanya.
Budhi berharap sosok Aipda Irvan menginspirasi para personel Korps Bhayangkara lainnya. Menurutnya, sosok Irvan merupakan bukti nyata anggota Polri yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yakni melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat.
“Diharapkan tentunya Pak Irvan bisa menjadi contoh anggota lain untuk selalu berbuat untuk masyarakat dan bangsa. Ini juga membuktikan masih banyak anggota Polri yang baik dan berprestasi,” harap Budhi.
Ia pun berharap agar pelayanan Aipda Irvan terhadap lansia terus dijalankan. Penghargaan dari Kapolri ini dapat semakin memacu semangat Irvan dalam program humanisnya.
“Harapan pimpinan, kegiatan yg bagus yang dilakukan oleh Aipda Irvan tidak berhenti sampai mendapat penghargaan tapi justru setelah mendapat penghargaan akan lebih meningkat dan lebih baik lagi,” pungkasnya.
Diketahui, perjuangan Aipda Irvan mengurus lansia bermula sekitar 6 tahun lalu. Ia menyewa kontrakan untuk merawat lansia sekitar dua sampai empat orang. Seiring berjalannya waktu, lansia yang diurusnya itu terus bertambah banyak.
Aipda Irvan akhirnya menjadikan rumahnya sebagai tempat penampungan sementara bagi lansia. Setelah itu muncul ide untuk membuat semacam shelter.
Tempat khusus itu untuk merawat para lansia yang telantar di Singkawang. Di tengah keterbatasan, ia tetap berjuang untuk membangun panti lansia tersebut.(red)