PONTIANAK, INFOKALIMANTAN.COM – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji, meninjau salah satu tempat pengolahan sarang burung walet di Pontianak, Sabtu (11/9/2021).
“Pak Gubernur (Kalbar) dengan unit kerja yang ada di sini menunjukkan kepada saya bagaimana processing rumah walet, rumah processing walet yang ada untuk menampung semua hasil rumah walet yang tersebar di Kalimantan Barat yang begitu banyak,” ujar Mentan di tengah kunjungannya.
Menurutnya, sarang burung walet (SBW) menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan dari subsektor peternakan. Ekspor sarang burung walet setiap tahunnya terus tumbuh.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2016, nilai ekspor SBW Indonesia terus tumbuh hingga mencapai 540 juta US dolar di tahun 2020 dengan Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor utama dengan hampir 78%.
Selain berbagai upaya koordinasi yang terus dilakukan antara Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mendukung ketahanan pangan dalam negeri dengan optimalisasi lahan-lahan eksisisting, Mentan SYL juga mendorong munculnya komoditas-komoditas andalan baru yang mampu memberdayakan masyarakatan dan meningkatkan perekonomian.
“Saya bersama Pak Gubernur sepakat untuk mencoba mengoptimalkan semua lahan-lahan eksisting untuk ketahanan pangan dan Pak Gubernur tahun ini sudah mampu mendorong upaya maksimal sehingga katakanlah ketahanan pangan kita di Kalimantan Barat ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
SYL mengatakan, beberapa langkah strategis yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian di Kalbar yakni dengan melakukan optimalisasi lahan eksisting, pengembangan komoditas-komoditas yang menjadi kelebihan masing-masing kabupaten, serta pengembangan produk berorientasi ekspor seperti sarang burung walet ini.
“Kita tentu saja mendukung dengan mempersiapkan berbagai bentuk program dengan maksimal dengan baik, diawali dengan perencanaan dengan baik antara pemerintah daerah dan kementan ke depannya akan merumuskan. Kemudian lahan eksisting untuk ketahanan pangan diangkat lagi mulai dari varietas, budidaya sampai percepatan pengolahan, dibarengi dengan pengembangan komoditas di kabupaten-kabupaten yang memiliki kelebihan yang berbeda-beda, tentunya komoditas terkait ekspor juga akan kita bicarakan,” jelas SYL.
SYL menambahkan, bagaimana hal ini terus dilanjutkan dengan mengakselerasi potensi-potensi lain di bidang pertanian, peternakan , perkebunan, bahkan di bidang horti.
“Komoditas sarang burung walet yang Bapak Presiden dorong untuk kita jadikan komoditi andalan baru kita di Kalimantan Barat (diharapkan) bisa maksimal, terlebih lagi di sini terlihat bahwa anak-anak muda mengambil peranan,” terangnya.
Gulam Mohamad Sharon, Owner PT. Borneo Walet Lestari mengatakan, bahwa beberapa negara telah melakukan negosiasi untuk ekspor sarang burung walet ini. Selain itu, dari negara Taiwan juga sudah melakukan pemesanan.
Ia menjelaskan, sejak didirikan tahun 2019, perusahaan terus meningkatkan kapasitas produksi dari tahun ke tahun. Selain itu, perusahaan ini juga terus meningkatkan kualitas agar memenuhi kualifikasi produk ekspor sarang burung walet sesuai arahan dari Kementerian Pertanian.
Sumber: Kementan