Pontianak, InfoKalimantan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai dengan bulan Agustus 2021 pertumbuhan aset perbankan secara konsolidasi sebesar 6,24% (YoY) atau masih di bawah rata-rata pertumbuhan aset perbankan nasional 6,91% (YoY). Pertumbuhan aset didorong oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 4,33% (YoY).
“Akan tetapi pertumbuhan kredit secara konsolidasi perbankan posisi bulan Agustus 2021 sebesar 5,43% (YoY) di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yaitu 1,16% (YoY),” kata Kepala OJK Kalimantan Barat Maulana Yasin saat membuka Recycling bagi insan perbankan BPD dan BPR di Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Selasa (5/10/2021).
Lebih lanjut Maulana Yasin menjelaskan, pertumbuhan kredit berdasarkan sektor ekonomi didominasi oleh Sektor Rumah Tangga dengan share 26,90%, Sektor Pertanian Perburuan Kehutanan dengan share 22,48% dan Sektor Perdaganga Besar Eceran dengan share 21,23%.
Sementara itu rasio kredit bermasalah posisi bulan Agustus 2021 atau NPL relatif terkendali sebesar 2,30% dibandingkan NPL nasional sebesar 3,35%.
“Tahun 2021 ini tentunya merupakan tahun yang cukup menantang bagi industri perbankan mengingat Pandemi Covid-19 masih membatasi ruang gerak pelaku usaha dalam melakukan ekspansi khususnya bagi sektor UMKM, sehingga Perbankan dituntut agar lebih memahami kondisi terkini masing-masing debitur yang terdampak pandemi Covid-19,”tuturnya.
Maulana Yasin mengakui, penyebaran varian delta yang terjadi tahun 2021 juga menjadi tantangan bagi sektor perbankan untuk memastikan bahwa Stimulus yang telah dikeluarkan oleh OJK melalui POJK No 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran coronavirus disease 2019 dapat tepat sasaran.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa OJK telah memperpanjang POJK tersebut sebanyak dua kali sampai dengan tahun 2023,” ujarnya.
“Sangat tepat jika kegiatan Recycling BPD dan BPR ini ditujukan untuk dapat meningkatkan kompetensi insan perbankan agar dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis serta peningkatan kinerja keuangan Bank di Provinsi Kalimantan Barat,” pungkasnya.