Pontianak, InfoKalimantan – Parkour merupakan satu diantara jenis olahraga yang mengandalkan kemampuan fisik dan tingkat kehati-hatian, karena gerakan olahraga ini tergolong ektrim.
Praktisi Parkour Freerun Pontianak Irfan mengatakan, untuk melakukan aktifitas parkour, seseorang yang baru ingin mendalaminya harus melewati serangkaian latihan dasar. Latihan itu, meliputi latihan basic maupun latihan fisik agar terhindar dari cedera dan harus diawasi mentor untuk meminimalisir terjadinya cedera fatal.
“Selalu awali dengan gerakan basic terlebih dahulu, karena basic yang paling penting dalam gerakan parkour sendiri. Masyarakat terlalu takut aktifitas tentang parkour, yang mereka lihat hanyalah olahraga ekstrim yang membahayakan akan tetapi di setiap komunitas parkour pasti ada mentor yang sudah terlatih,” kata Irfan, Rabu (6/10/2021).
Menurut Irfan, meski parkour seringkali dianggap olahraga yang kurang enak di pandang atau berbahaya di masyarakat, namun komunitas Parkour Freerun Pontianak tetap tidak gentar menggeluti olahraga tersebut. Mereka justru semakin bersemangat menunjukan bahwa parkour adalah aktifitas positif yang baik untuk anak-anak muda.
Komunitas Parkour Freerun Pontianak untuk pemerintah agar memperhatikan atlet parkour seperti menyediakan fasilitas yang layak untuk mereka berlatih, agar tidak menggangu aktifitas masyarakat lain.
“Untuk pemerintah sendiri untuk melihat jika masyarakat terganggu dengan aktivitas yang dilakukan komunitas parkour. Pemerintah kami harapkan bisa untuk menyediakan fasilitas yang layak untuk berlatih seperti Parkour Park agar tidak menggangu masyarakat,” tutupnya.
Parkour Freerun Pontianak saat ini memiliki 41 orang anggota. Terdiri dari anak-anak muda yang berstatus sebagai pelajar hingga mahasiswa asal Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Komunitas Parkour Freerun Pontianak berlatih sepekan dua kali. Sejumlah lokasi digunakan mereka untuk berlatih antara lain, Velodrome Pontianak, Taman Digulist dan Taman Alun Kapuas.