Pontianak, InfoKalimantan – Cuaca ekstrem diprediksi masih berpotensi terjadi beberapa waktu ke depan di wilayah Kalimantan Barat. Pimpinan Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Kalbar, M. Rizal Mulyawan Latief menyatakan sepanjang tahun 2021 pihaknya telah mendistribusikan 624 ton cadangan beras pemerintah (CBP) ke sejumlah kabupaten/kota yang mengalami bencana alam.
“Untuk kabupaten Mempawah sudah digelontorkan beras sebanyak 98 ton, kemudian di kabupaten Kapuas Hulu telah mengambil cadangan beras bencana alam sebanyak 100 ton,” katanya, Senin (8/11/2021).
Sementara itu untuk menghadapi bencana banjir yang hingga kini belum surut, Bulog Divre Kalbar telah menyalurkan beras untuk bencana alam di kabupaten Sanggau sebanyak 50 ton, Sekadau 75 ton, Sintang 36 ton dan Melawi masih dalam proses penyaluran kepada korban terdampak bencana banjir.
“Lambatnya penyaluran beras ke kabupaten Melawi disebabkan karena akses transportasi dari Melawi ke gudang Bulog Divre Kalbar yang ada di Sintang tidak bisa dilewati akibat tingginya debit air yang mencapai 110 cm,” ujarnya.
Kendati demikian, untuk mengatasi hal tersebut Bulog berupaya mengirimkan 150 ton cadangan beras dari Kota Pontianak langsung ke kabupaten Sintang dan Melawi.
“Untuk kabupaten yang terdampak banjir seperti Sanggau dan Sekadau Bulog juga telah melayani penyaluran beras dan telah diterima korban banjir. Untuk di Kabupaten Sintang juga demikian untuk membantu warga terdampak banjir dan dapur umum,” tuturnya.
Dia menyebut kualitas beras yang dibagikan adalah beras medium pengadaan dari tahun 2021. Namun, dia menjamin ketersediaan stok pangan dalam menghadapi bencana banjir. Pasalnya Bulog Divre Kalbar telah menyiapkan 1200 ton cadangan beras untuk mengantisipasi bencana alam di seluruh wilayah Kalbar.
“Selain itu Bulog Divre Kalbar juga sedang menunggu pergeseran stok dari Sulawesi Selatan sebanyak 2.450 ton yang diperkirakan datang pada pertengahan November 2021. Oleh karena itu, hingga 31 Desember 2021 stok beras di Kalbar sdipastikan aman,” tukasnya.