Pontianak, InfoKalimantan – Kantor perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat memprediksikan perkembangan perekonomian Kalbar kedepan akan tumbuh positif, melanjutkan trend dari pertumbuhan 2021. Bahkan Bank Indonesia juga optimis pertumbuhan ekonomi Kalbar di tahun 2022 akan lebih tinggi dari tahun 2021.
Bank Indonesia mencatat hal itu dapat terlihat dari struktur ekonomi atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalbar ada beberapa komponen yang mendukung keoptimisan arah pertumbuhan di tahun 2022 akan melanjutkan ternd positif. Bank Indonesia mencatat komponen terbesar dalam PDRB adalah komsumsi masyarakat.
“Kita melihat bahwa di tahun ini konsumsi masyarakat akan tetap menunjukkan peningkatan, karena stimulus dari pemerintah, bantuan-bantuan sosial dalam rangkan dukungan terhadap masyarakat untuk penanganan Covid ini masih akan tetap berlanjut, kemudian juga kita lihat secara tingkat harga inflasi itu juga masih terkendali, jadi kita lihat ini merupakan hal yang positif yang akan mendukung pertumbuhan konsumsi masyarakat akan tetap bagus di tahun 2022,” kata Deputi Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Kiptiah Rianti, Rabu (12/1/2022).
Sedangkan dari sector ekspor terlihat akan terjadi peningkatan di tahun 2022 karena secara global peningkatan dari negara mitra dagang meningkat, sehingga permintaan terhadap komoditas utama Kalbar CPO, kemudian alumina dan bouksit dipastikan meningkat, karena geliat ekonomi di negara mitra juga mulai pulih.
Selain itu secara harga komoditas juga menunjukkan trend peningkatan yang sangat bagus untuk mendukung perekonomia Kalbar serta mendorong lebih tinggi dari sisi ekspor.
Begitu juga dari sisi lepangan usaha, diantaranya perkebunan karena dari hasil liaison BI dengan beberapa perusahaan/ kontak yang bergerak di sector perkebunan, yang beberapa diantaran berencana memperluas lahan sawit. Disamping itu ada yang mulai proses peremajaan dengan harapan akan meningkatkan produktivitas sawit yang otomatis CPO-nya juga akan lebih banyak.
“Kita juga lihat dari sisi pertambangan beberapa kontak menyatakan akan ada pembangunan smelter yang diharapkan akan meningkatkan kapasitas produksi, yang akan berpengaruh terhadap ekspor Kalbar, khususnya Alumina yang merupakan bagian dari factor-faktor pendorong utama perekonomian Kalbar akan positif, bahkan mungkin akan lebih tinggi dari 2021,” tukasnya.