Pontianak, InfoKalimantan – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) mampu menurunkan angka kemiskinan ditengah situasi pandemi Covid-19.
Meskipun dengan angka yang tipis penurunan tersebut dianggap sebagai capaian yang bagus. Pasalnya akibat pandemi Covid-19 sektor perekonomian sangat terdampak.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyebutkan angka kemiskinan Provinsi Kalbar pada semester pertama telah turun 0,31 persen.
Menurutnya angka kemiskinan Provinsi Kalbar tercatat sebelumnya sekitar 7,15 persen. Namun dengan berbagai upaya yang dilakukan meskipun ditengah pandemi covid-19 turun menjadi 6,84 persen.
“Dalam masa Pandemi pun Kalbar bisa menurunkan angka kemiskinan walaupun tipis, inikan satu capaian yang bagus, mudah-mudahan akan terus baik,” ucap Sutarmidji, Senin (11/7/2022).
Selain penurunan angka kemiskinan Gubernur Sutarmidji juga mengungkapkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalbar.
Pada saat awal dirinya menjadi Gubernur PAD Kalbar hanya sekitar Rp1,7 triliun. Lalu dengan upaya yang dilakukan saat ini PAD Kalbar sudah hampir Rp2,7 triliun.
“Target saya kalau tidak pandemi Covid-19 kemarin itu PAD kita bisa di atas Rp3 triliun. Tapi sampai akhir masa jabatan perkiraan saya Rp2,75 triliun, mudah-mudahan bisa lebih,” ungkapnya.
Kemudian realisasi pendapatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022 Pemprov Kalbar berhasil menduduki peringkat kedua se-Indonesia. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) per 25 Juni realisasi pendapatan Kalbar telah mencapai 44,65 persen.
Sutarmidji menjelaskan capian tersebut menunjukan data-data yang ada di Pemerintah Pemprov Kalbar semakin bagus.
Selain itu dengan pencapaian diperingkat dua nasional juga memperlihatkan pelayanan yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalbar semakin lebih baik.
“Kecepatan pelayanan, kemudian ditambah dengan elektronifikasi juga akan membuat pendapatan meningkat,” tutupnya.
