Pontianak, InfoKalimantan – Perpindahan Ibu kota Kota Negara Republik Indonesia ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mendapat perhatian serius dari para kepala daerah di Pulau Kalimantan.
Bukan tanpa sebab, para kepala daerah di salah satu pulau terbesar di Indonesia ini ingin perpindahan ibu kota nanti bisa dijadikan momen untuk memajukan Pulau Kalimantan.
Terutama daerah masing-masing, melalui kegiatan subsektor ekonomi kreatif. Salah satunya, melalui bidang arsitektur.
“Dulu kita merasa arsitek hanya dipakai atau digunakan saat kita membangun saja. Tapi yang terpenting saat ini, perlu kita sadari bahwa kita dalam membangun negara ini, membangun daerah ini, sangat memerlukan arsitek yang bisa mendesainkan, master plan suatu kota, suatu daerah,” kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui kepada wartawan, Senin (17/10/2022).
Selain arsirektur, satu-satunya wali kota perempuan di Indonesia yang bisa berbahasa Mandarin ini juga ingin, dengan adanya kegiatan Borneo City Forum, para kepala daerah se-Kalimantan bisa mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah mereka masing-masing.
Menurutnya, perpindahan ibu kota negara itu harus memiliki multiplayer effect bagi seluruh sub sektor kreatif yang ada di daerah daerah di pulau ini.
“Kalau kita tidak siap, kita ketinggalan. Kita jalan aja ketinggalan, ya orang sudah naik sepeda, sudah lari. Kita harus juga persiapkan,” ujarnya.
“Persiapan apa saja yang akan terjadi, apa saja yang akan bisa kita lakukan menyambut dengan perpindahan ibu kota, terutama menyangkut peningkatan SDM,” tukasnya.