DLH Kota Pontianak Siapkan Layanan Jemput Sampah

  • Whatsapp
Pakons Hotel

Pontianak, InfoKalimantan – Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan layanan jemput sampah ke tempat-tempat kegiatan usaha dalam upaya membantu pelaku usaha menangani sampah.

“Layanan ini diperuntukkan bagi tempat-tempat usaha seperti perhotelan, restoran, kafe, dan lainnya, dengan mendatangi lokasi tersebut untuk mengumpulkan dan menawarkan jasa pembuangan sampah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak Syarif Usmulyono di Pontianak, Rabu (19/10/2022).

Menurut dia, pelayanan itu disiapkan untuk mengurangi beban tempat penampungan sampah sementara atau TPS sekaligus memfasilitasi pelaku usaha membuang sampah ke tempat pemrosesan akhir sampah atau TPA di Batu Layang.

Guna mendukung penyelenggaraan layanan jemput sampah, ia mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup akan menambah kendaraan pengangkut sampah.

Selain itu, kata dia, Dinas Lingkungan Hidup berencana menjalin kemitraan dengan penyedia pelayanan pengangkutan sampah.

“Tenaganya akan disiapkan tersendiri karena anggarannya, dikhususkan,” katanya.

Dia mengatakan bahwa pemerintah kota akan menarik retribusi dari penyediaan layanan jemput sampah.

“Saya yakin mereka mau keluarkan biaya, karena untuk membuang ke TPA juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit, jadi kita akan bantu di situ,” katanya.

Dalam upaya mengatasi masalah sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak juga menggerakkan warga untuk memilah dan mengolah sampah, menerapkan konsep Reduce, Reuse, Recycle atau 3R, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah. 

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak berupaya memperbanyak bank sampah yang menjalankan 3R.

Usmulyono mengatakan bahwa TPA Batu Layang setiap hari menerima 300 sampai 400 ton sampah.

Penerapan 3R dalam pengelolaan sampah, menurut dia, bisa menurunkan beban tempat pemrosesan akhir sampah sekaligus mendatangkan manfaat ekonomi.

“Sampah juga memiliki nilai ekonomis kalau dikelola, didaur ulang, atau dijadikan seni kriya,” tukasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *