Pontianak, InfoKalimantan – Ribuan pelajar se-Kalimantan Barat mengikuti Pencanangan Gerakan Nasional Aksi Bergizi, Rabu (26/10/2022).
Kegiatan ini dilaksanakan secara nasional dipusatkan di Jakarta dan seluruh provinsi di tanah air mengikutinya melalui virtual, sementara Provinsi Kalimantan Barat diikuti oleh seluruh kabupaten/kota beserta ribuan pelajarnya. Khusus provinsi Kalbar digelar di SMAN 1 Pontianak
Gerakan Nasional Aksi Bergizi meliputi di antaranya makanan atau sarapan sehat dan minum Tablet Penambah Darah bagi pelajar putri
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten 1) Setda Provinsi Kalbar Dra. Linda Purnama mengatakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi sebagai upaya pencegahan stunting melalui Gerakan Remaja Putri Minum Tablet Tambah Darah (TTD), dapat membudayakan aktivitas fisik bagi siswa/i SMP dan SMA, serta membiasakan sarapan melalui gizi seimbang, dapat menghasilkan remaja putri yang sehat, berprestasi, tidak anemi dan melahirkan generasi yang sehat dan tidak stunting.
“Selain itu implementasi program Gerakan Nasional Aksi Bergizi dapat diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat. Seluruh SLTP, SLTA, Tsanawiyah, Aliyah, dan Pondok Pesantren diharapkan ikut melaksanakan kegiatan “Aksi Bergizi” secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri,” katanya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat drg. Hary Agung Tjahyadi mengatakan sebenarnya pemberian tablet tambah darah sudah dilaksanakan sejak 2015 namun kini strateginya diubah melalui Aksi Bergizi yang mana dilaksanakan melalui aktiffitas fisik, makan makanan seimbang dengan sarapan pagi setelah itu baru minum tablet tambah darah
“Sasaran kita tahun ini 297 ribu remaja putri dan tahun lalu sekitar 35 persen padahal target yang harus dicapai minimal 54 persen, kita lakukan dengan program Sehat Membara yaitu Setiap Hari Jumat Minum Obat Tambah Darah di sekolah bukan obat itu diminum di rumah,” tegasnya
Harry menjelaskan pemberian tablet tambah darah sebagai intervensi mengurangi jumlah anemia yang mana berkaitan dengan pembentukan hemoglobin di dalam darah untuk membawa oksigen. Menurutnya sasaran utama ialah remaja putri sebagai kelompok masa sebelum ibu hamil yang wajib untuk dipersiapkan.