Pontianak, InfoKalimantan – Danau Sentarum sebuah kawasan cagar alam yang berada di batas negara Indonesia Malaysia di Kabupaten Kapuas Hulu Kalbar, merupakan kepingan surga yang berada di jantung pulau Borneo.
Danau ini merupakan kawasan konservasi berbentuk floodplain dan danau pasang surut terluas di Asia Tenggara. Danau ini juga menjadi sumber air Sungai Kapuas, satu di antara sungai terpanjang di Asia Tenggara.
Tidaklah mudah untuk sampai ke kawasan konservasi ini, karena membutuhkan tenaga dan biaya yang cukup besar.
Di kawasan danau yang terdiri dari sederetan pulau-pulau ini, selain memiliki keindahan alamnya, juga menjadi tempat tinggalnya bagi beberapa satwa endemik Kalimantan seperti Burung Enggang dan Bekantan. Sementara di danaunya sendiri menjadi tempat asalnya ikan arwana merah, yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Untuk menyusuri kawasan Danau Sentarum kita bisa menggunakan speedboad yang dengan mudah bisa kita dapat di lokasi, dengan harga sewa berkisar Rp300.000,-. Namun jika Anda berkunjung dalam jumlah kelompok besar, bisa menggunakan kapal sentarum cruise milik Balai Besar Taman Nasional Betung Karihun Danau Sentarum-BBTNBKDS.
Menurut Sahal, Penyuluh Kehutanan BBTNBKDS, ada tiga pintu masuk untuk ke kawasan Danau Sentarum, melalui Kecamatan Semitau dan Suhaid. Melalui pintu ini akan menuju Bukit Tekenang. Bukit Tekenang merupakan bukit tertinggi di tengah-tengah kawasan Danau Sentarum.
“Bukit ini merupakan tempat terbaik untuk menikmati keindahan danau ini,” kata Sahal, saat memandu wisatawan yang mengikuti acara susur danau Sentaram dalam rangkaian acara Festival Danau Sentarum, Jumat (2/11/2022).
Selanjutnya melalui Kecamatan Batang Lupar atau Lanjak. Dari sini akan menuju ke pulau Sepandan dengan perjalanan satu jam menggunakan kapal Sentarum Cruise yang mampu menampung 100 wisatawan.
“Di pulau Sepandan ini juga ada fasilitas resort bagi wisatawan yang ingin menikmati sensasi bermalam di pulau yang berada di tengah kawasan danau sentarum,” ujar Sahal.
Wisata danau Sentarum juga tambah Sahal, wisatawan akan disuguhkan dengan kearifan lokal kehidupan masyarakat yang bermukim di kawasan danau.
“Di pemukiman masyarakat, kita bisa melihat aktifitas masyarakat yang membudidayakan ikan khas danau Sentarum, ikan lais dan ikan toman, yang diproduksi menjadi ikan asin dan ikan salai,” kata Sahal.
Bagi yang hobi memancing, Danau Sentarum ini kata Sahal, akan menjadi lokasi yang bisa memberikan kepuasan merasakan keganasan ikan taman, yang menyambar mata pancing.
“Kalau merasakan strike yang penuh sensasi di danau sentarum inilah tempatnya,” tutup Sahal.