Ketapang, InfoKalimantan – Bupati Ketapang, Kalimantan Barat, Martin Rantan membuka Pentas Seni Budaya Dayak (PSBD) VIII Kabupaten Ketapang tahun 2022 di lapangan pentas seni pendopo Bupati Ketapang, Kamis (8/12/2022).
Dalam sambutannya, Martin memberikan apresiasi dan selamat kepada panitia dan Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang yang telah bekerja dengan kompak serta penuh dengan rasa kekeluargaan.
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada panitia yang telah bekerja dengan kompak sehingga acara pembukaan Pentas Seni Budaya Dayak dan Pameran Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang yang ke-VIII tahun 2022 dapat terlaksana sesuai rencana,” ujar Martin.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh masyarakat Dayak untuk tetap kompak bersatu menjaga dan melestarikan adat budaya Dayak.
“Saya harap kita tetap kompak menjaga dan melestarikan budaya kita karena suku Dayak saat ini sudah sejajar dengan suku-suku lain yang ada di Indonesia,” ucapnya.
Kemudian Martin mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang akan selalu memberikan kesempatan yang sama kepada semua etnis dan komunitas budaya di Ketapang untuk berpartisipasi dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah agar tetap lestari dan terus berkembang.
“Sebagai wujud perhatian terhadap pelestarian budaya daerah, maka setiap tahun anggaran Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengalokasikan anggaran fasilitasi pelaksanaan acara-acara seni budaya di Kabupaten Ketapang. Salah satunya adalah kegiatan yang kita selenggarakan hari ini,” katanya.
Pelepasan karnaval budaya dilakukan oleh Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, M. Febriadi dilanjutkan dengan acara ritual di tugu perdamaian Ketapang.
Febriadi menyebutkan kegiatan ini bukti nyata keberagaman kebudayaan yang dimiliki, yang tentu mengandung usur-unsur positif bagi masyarakat yang harus tetap dijaga dan dilestarikan untuk generasi penerus.
“Untuk itu melalui kegiatan ini, pelestarian adat budaya serta seni yang telah tumbuh saat ini harus terus berkelanjutan dan terpelihara sehingga menghasilkan ide-ide dan inovasi baru menuju masyarakat Ketapang yang sejahtera,” kata Febriadi.
Ia pun berpesan kepada semua pihak harus bisa menjaga dan melestarikan adat budaya yang ada agar tetap eksis di kancah nasional bahkan internasional, sehingga tidak tergerus oleh perkembangan era globalisasi saat ini.
“Dan saya sangat mengapresiasi kegiatan ini semoga di tahun-tahun selanjutnya dapat dilaksanakan secara meriah karena perlu kita ketahui kegiatan adat budaya ini bukan semata-mata untuk masyarakat adat namun juga untuk masyarakat luas khususnya masyarakat Kabupaten Ketapang yang beragam multi etnis ini,” katanya, mengakhiri.