Pontianak, InfoKalimantan – Festival Meriam Karbit 2023 Pontianak digelar di tepian Sungai Kapuas, Gang Muhajirin Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur.
Festival dibuka dengan penyulutan tujuh meriam secara bergantian oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota, Bahasan Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson beserta jajaran Forkopimda Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak.
Edi Rusdi Kamtono, mengatakan festival meriam karbit digelar sebagai wujud menyemarakkan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah sekaligus melestarikan budaya yang sudah mengakar di Kota Pontianak.
“Bunyi yang menggelegar dengan sensasi luar biasa ini memiliki nilai sejarah bagi kota kita. Untuk itu sudah sepatutnya dirawat dan dilestarikan. Kita ingin mengenalkan sejak dini kepada generasi penerus. Mungkin jika bukan karena Sultan Syarif Abdurrahman, meriam karbit tidak akan pernah ada,” kata Edi kepada wartawan, Jumat (21/4/2023).
Edi berharap agenda tahunan permainan rakyat ini mampu mengundang daya tarik, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Biasanya turis asing hadir ikut menyulut. Mudah-mudahan bisa mendatangkan lebih banyak turis,” ujarnya.
Selain permainannya yang menyenangkan, Edi ingin festival meriam bisa meningkatkan perekonomian warga yang berada di sekitarnya. Pihaknya juga tengah berencana untuk meningkatkan kapasitas permainan ini, mulai dari dukungan dana maupun menambah jumlah pemain pada tahun-tahun berikutnya.
Namun beberapa kendala di lapangan masih menjadi evaluasi Pemerintah Kota Pontianak. Sebagai contoh, bahan utama balok meriam kini mengalami kelangkaan.
“Hadiah-hadiah yang disediakan meski nilainya besar, pada dasarnya tidak akan bisa menggantikan dedikasi para penjaga tradisi ini. Namun kami berharap bisa memotivasi setiap pemain meriam karbit. Kita upayakan untuk ditingkatkan secara kolaborasi,” katanya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Pontianak yang telah menggelar kembali acara rutin tahunan ini dan memberikan dukungan atas setiap upaya pelestarian budaya.
“Pemprov Kalbar selalu mendukung setiap pagelaran budaya di setiap kabupaten dan kota, salah satunya juga yang ada di Kota Pontianak,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan, kata Harisson, Gubernur Kalbar memberikan hadiah tambahan sebesar Rp20 juta. “Kita harap panitia dapat mengajukan proposal kepada kami untuk kegiatan tahun depan,” tuturnya.
Ketua Forum Komunikasi Seni dan Budaya Meriam Karbit Kalbar, Fajriudin Anshari menuturkan, terdapat total 180 balok meriam yang menyemarakkan malam takbiran serta memperebutkan total hadiah lomba berupa uang tunai sejumlah Rp44 juta.
“Proses penjurian akan dilaksanakan besok, Jumat (21/4/2023) atau bertepatan pada malam menyambut Hari Raya Idul Fitri,” paparnya.
Juara pertama, lanjut Fajriudin, mendapat uang tunai senilai Rp15 juta. Juara kedua Rp10 juta dan juara ketiga Rp7 juta. Selanjutnya hadiah juga diberikan kepada juara keempat dan kelima. Kriteria penilaian pun dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya kerasnya bunyi dentuman, kesenian budaya serta kekompakan pemain.
“Tahun ini tema yang diangkat itu bebas. Kita akan menilai keseniannya, bagaimana mereka melukis baloknya serta penampilan. Ada enam juri yang akan menilai festival ini,” ungkapnya.
Fajriudin menambahkan, terdapat 17 kelompok yang telah menyiapkan 97 meriam karbit di wilayah Kecamatan Pontianak Timur. Sedangkan wilayah Kecamatan Pontianak Selatan dan Tenggara ada 14 kelompok yang menyiapkan 83 meriam karbit.
“Tetapi yang bisa mengikuti festival 22 kelompok, selebihnya ikut memeriahkan,” pungkasnya.
