Sambas, InfoKalimantan – Tradisi menyajikan kue lapis saat perayaan Iduladha di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat masih tetap dilestarikan dan hingga kini menjadi identitas daerah.
“Alhamdulillah tradisi sajian kue lapis sebagai menu utama saat perayaan Iduladha masih lestari hingga kini,” ujar Budi, warga Kecamatan Sendoyan, Kabupaten Sambas, Sabtu (1/7/2023).
Ia menjelaskan tradisi menyajikan kue lapis saat perayaan lebaran sudah dilakukan turun-temurun. Ada beragam jenis kue lapis khas di daerahnya seperti kue lapis kacang, susu, belacan dan lainnya. Kue lapis tersebut berbahan baku utama telur, mentega, susu, gula, tepung terigu dan lainnya sesuai jenis kue lapis.
“Kalau ingat lebaran di Sambas, ingat kue lapis. Begitu lah anggapan orang luar Sambas. Kue lapis kacang sangat populer dan menjadi menu wajib,” kata dia.
Menariknya lagi, kue lapis di Sambas saat Lebaran terutama di desa-desa disajikan dalam bentuk utuh di meja tamu. Kue lapis diiris atau dipotong dengan ukuran tipis di meja tersebut.
Baca juga: Aneka kue lapis menu wajib saat Lebaran di Sambas
“Nah, kalau di kampung kue lapis semua disajikan di meja tamu. Potong dan ambil langsung di situ. Kalau di kota-kota sajian kue lapis hanya potongan kecilnya saja,” ungkapnya.
Ia menambahkan seperti di desanya, setiap satu keluarga minimal menyiapkan tiga cetak atau tiga jenis kue lapis di rumahnya.
“Bahkan ada menyesuaikan meja tamu. Kadang tersaji empat sampai enam jenis kue lapis. Setiap rumah buat kue lapis sebagai menu utama dalam silahturahmi saat lebaran,” kata dia.
Seorang warga lainnya, Saufi menambahkan tradisi yang masih hadir terus lestari saat Lebaran yakni saling berkunjung dan minta maaf dari rumah ke rumah. Bukan hanya saat Idul Fitri saja, tetapi juga saat Idul Adha seperti saat ini.
“Kami saat ini masih lestari saling berkunjung. Kami gantian silahturahmi dari ujung kampung ke ujung kampung lainnya. Semoga ini terus lestari dan ini momen yang baik sekali,” kata dia.
