Pontianak, InfoKalimantan – Musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus dan September 2023 mendatang.
Mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dan meminta tidak membakar lahan.
Apalagi di saat-saat rawan seperti sekarang ini, agar tidak terjadi kebakaran lahan mengingat di Pontianak masih banyak terdapat lahan gambut.
“Ada beberapa lahan gambut. Jadi, kami mengimbau atau meminta kepada warga untuk tidak membakar di saat-saat sekarang ini. Supaya tidak terjadi kebakaran lahan dan asap,” kata Edi saat diwawancarai, Sabtu (22/7/2023).
Kemudian untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan pada musim kemarau, Edi mengajak kepada masyarakat mulai mencadangkan air bersih. Sebab di musim kemarau sering kali kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang terkhususnya untuk dikonsumsi.
Pasalnya di Pontianak bahan baku pasokan air bersih yaitu PDAM dikhawatirkan terimbas dengan air laut. Sebab Edi mengatakan pada musim kemarau biasanya untuk air laut akan pasang, oleh karena itu musim kemarau juga akan mempengaruhi kualitas air.
“Warga sudah mulai mencadangkan air bersih, karna biasanya pada musim kemarau air surut dan air laut pasang sehingga masuk dan terinduksi. Sehingga kita akan kesulitan mendapatkan air bersih yang bisa dikonsumsi,” katanya, mengakhiri.
Untuk daerah yang rawan di Pontianak mengalami kebakaran lahan dikatakan Edi berada di Pontianak Selatan, Tenggara, dan Kota. Kemudian di Pontianak Utara, Edi mengatakan untuk wilayah tersebut masih ada 15 sampai 20 persen terdapat lahan gambut.