Pontianak, InfoKalimantan – Musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada bulan Agustus hingga September menurut BMKG di Kota Pontianak akan jarang turun hujan dan cuaca panas.
Oleh sebab itu Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan meskipun beberapa hari lalu turun hujan, namun dirinya berharap kekeringan tidak terjadi dan terus mengupayakan lahan gambut di Kota Pontianak tidak terbakar.
“Beberapa hari kemarin hujan dan mudah-mudahan tidak sampai kering. Kita juga menjaga lahan-lahan gambut tidak terbakar,” kata Edi, Sabtu (5/8/2023).
Edi mengatakan untuk terus mengantisipasi mencegah kekeringan dan kebakaran lahan agar tidak terjadi. Selain itu, Edi juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghemat cadangan air bersih. Sebab menurutnya saat ini Kota Pontianak mengalami air surut sehingga dikhawatirkan saat air pasang terjadi, kemudian air sungai naik akan membuat kualitas air tercampur.
“Karena saat ini air surut begitu air pasang, sehingga air Sungai Kapuas akan asin sebab air laut masuk,” ujar Edi.
Edi mengatakan untuk di Kota Pontianak itu sendiri warga hanya mengandalkan pasokan air bersih dari PDAM. Maka dari itu, pihaknya akan terus mengupayakan untuk tahun depan investasi beberapa saluran pipa-pipa yang sudah tua agar tidak terjadi kerusakan.
“Kalau di Pontianak air tanah kita kurang bagus dan air sungai juga tidak bisa diolah lebih lanjut jadi masih mengandalkan air ledeng,” katanya, mengakhiri.
