Pontianak, InfoKalimantan – Operasi Pasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berlanjut dengan antusiasme yang tinggi dari warga. Kali ini, giliran Pontianak Timur yang menjadi pusat perhatian dalam penyelenggaraan pasar murah.
Salah satu warga yang antisias dengan digelarnya operasi pasar, Sufina (60), menyatakan rasa syukurnya atas kehadiran pasar murah di wilayahnya.
“Alhamdulillah harga paket sembako yang dijual ini cukup murah karena saya tahu kalau di pasaran tidak bisa dengan harga Rp60 ribu untuk semua isi paket yang dijual ini,” ucapnya saat datang ke Halaman Kantor Lurah Tanjung Hulu, Sabtu (2/3/2024).
Menurut Sufina, lonjakan harga kebutuhan pokok seperti beras telah memberikan beban tersendiri bagi warga.
“Saya berharap pasar murah ini lebih sering digelar sehingga harga-harga kebutuhan pokok bisa normal kembali. Dengan demikian kami warga yang berpenghasilan rendah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.
Baca Juga: Pasar Murah Pontianak di Tengah Melonjaknya Harga Beras
Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menjelaskan bahwa operasi pasar ini melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa dan Bank Kalbar.
“Setiap kecamatan ada seribu paket sembako yang didistribusikan di kelurahan-kelurahan dan dijual pada operasi pasar ini,” jelasnya.
Harga subsidi dari CSR BUMD membuat harga paket sembako menjadi lebih terjangkau, yaitu Rp 60 ribu per paket.
Sasaran pasar murah ini ditujukan bagi warga berpenghasilan rendah, dengan harapan dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Operasi pasar ini juga diadakan menjelang bulan Ramadan untuk mengatasi kelangkaan beras yang dialami secara nasional, termasuk di Kota Pontianak.
“Selain itu harapan kita yaitu inflasi di Kota Pontianak bisa turun,” tambah Ani Sofian.
