Pontianak, InfoKalimantan – Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat menjadi satu di antara enam kota di Indonesia yang menjadi percontohan percepatan menuju 100 persen air minum aman yang diprogramkan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID IUWASH).
“Pontianak berupaya mewujudkan 100 persen akses air minum aman bagi masyarakat dan bersyukur menjadi percontohan untuk itu. Upaya ini penting untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya ketika membuka Workshop Menuju 100 persen Akses Air Minum Aman bersama APEKSI dan USAID IUWASH di Pontianak, Selasa (23/7/2024).
Ia menjelaskan bahwa kolaborasi Apeksi-USAID IUWASH Tangguh, menjadi peluang untuk mendukung upaya percepatan pemenuhan layanan air minum yang aman dan perbaikan perilaku hygiene masyarakat.
Hal itu diharapkan dapat mendukung upaya Pemkot Pontianak untuk menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah, kelompok masyarakat berkebutuhan khusus dan kelompok rentan lainnya.
“Sehingga mempercepat pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM) air minum,” kata dia.
Ia mengatakan ketersediaan air minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan dengan ketersediaan air minum yang mencukupi baik kuantitas maupun kualitas dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan dapat mendorong peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah,” katanya.
Saat ini cakupan layanan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa sebesar 87,67 persen dengan total sambungan rumah (SR) 153.700 dan target SPM untuk akses air minum layak di Kota Pontianak sebesar 90 persen.
Adapun target akses air minum aman Kota Pontianak berdasarkan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2024-2026 yaitu sebesar 15 persen pada tahun 2026. Di mana capaian pada 2023 sebesar 14,3 persen dengan idle capacity 106 liter/detik.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Apeksi Alwis Rustam berharap dari 98 kota yang menjadi bagian dari anggota APEKSI, minimal ada beberapa di antaranya yang bisa menjadi percontohan dengan regulasi bagus, kelembagaan kuat, implementasi terukur, evaluasi dan penganggaran tepat.
“Jadi tujuan workshop ini untuk melakukan verifikasi terhadap seluruh kesenjangan dan potensi percepatan pencapaian menuju 100 persen akses air minum aman di enam kota, termasuk di Kota Pontianak,” jelas dia