Pontianak, Infokalimantan – Di balik kesuksesan atlet panjat tebing asal Pontianak, Veddriq Leonardo yang berhasil mempersembahkan emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Paris, ternyata terdapat sosok orang tua luar biasa.
Doa ayah dan ibu Veddriq Leonardo tak henti-hentinya dipanjatkan sejak pria berusia 27 tahun itu berjuang bersama tim merah putih di Olimpiade Paris. Doanya pun terkabul, Veddriq berhasil meraih medali emas Olimpiade Paris.
Saat tampil pada final Kamis (8/8/2024), di kampung halamannya, Pontianak, ibu dan ayah Veddriq mengumpulkan sanak keluarga untuk menggelar nonton bersama secara sederhana di rumahnya.
Sebelum pertandingan, Disita, ibu Veddriq mengaku anaknya sempat menelepon untuk meminta doa dan semangat.
“Saya bilang, abang fokus saya, di sini mama shalat tahajud dan berdoa terus agar abang dapat emas,” ucap Rosita.
Suasana rumah langsung penuh haru dan bangga saat Veddriq menang. Semua sujud syukur.
“Rasanya tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Tidak menyangka abang bisa mengharumkan nama Indonesia, kami selalu berdoa untuk Veddriq,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Windy Prihastari menyatakan bahwa prestasi Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris merupakan kado terindah bagi Kemerdekaan RI.
“Alhamdulillah, kemenangan Veddriq ini adalah persembahan dari Kalbar untuk Indonesia, dan semoga ini menjadi motivasi bagi atlet-atlet muda lainnya,” ucap Windy di Pontianak, Kamis (8/8/2024).
Veddriq Leonardo mengibarkan merah putih setelah mengalahkan Wu Peng pada final nomor speed panjat tebing di Le Boruget Climbing Venue, pada Kamis (8/8/2024).
Dalam final tersebut, Veddriq mencatatkan waktu 4,75 detik. Wu Peng pun harus puas dengan medali perak selisih 0,02 detik. Sementara medali perunggu diamankan oleh Sam Watson dari Amerika Serikat.(red)
