Entikong, InfoKalimantan – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo menekankan pentingnya momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 untuk memperkuat kawasan perbatasan dan mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh pelosok tanah air.
“Terkair perbatasan, pemerintah pusat menekankan perlunya memperkuat rantai pasok logistik dalam negeri hingga ke kawasan perbatasan serta meningkatkan nilai tambah produk hasil kerajinan masyarakat perbatasan. Kita harus membantu memasarkan produk-produk ini ke negara tetangga, agar masyarakat perbatasan dapat menikmati peningkatan ekonomi yang signifikan,” kata Wempi saat membacakan amanat Mendagri pada upacara peringatan HUT ke-79 RI, di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (19/8/2024).
Kemudian, katanya lagi, menyangkut pengelolaan PLBN, Mendagri menekankan pentingnya meningkatkan tata kelola pengawasan dan pelayanan di semua PLBN.
“Kita perlu melakukan risk assessment secara menyeluruh, baik dalam aspek pengamanan maupun pelayanan, untuk memastikan bahwa PLBN kita dapat berfungsi secara optimal,” ujarnya pula.
Kemudian, mengenai PLBN, khususnya keimigrasian, kepabeanan, dan kekarantinaan, Wempi menekankan perlunya peningkatan kapasitas lembaga dan personel yang bertugas di garis depan.
“Mereka adalah simpul penjaga kedaulatan negara kita di halaman depan, dan kita harus memastikan mereka memiliki kemampuan yang memadai untuk menjalankan tugasnya,” katanya.
Selanjutnya, ditujukan kepada seluruh masyarakat di kawasan perbatasan, Wempi mengimbau agar masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta tampil sebagai simbol nasional di perbatasan.
“Semua warga negara Indonesia di perbatasan harus mampu menjadi cerminan dari kekuatan dan kebanggaan bangsa kita,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wempi juga menegaskan bahwa pengelolaan perbatasan negara merupakan urusan pemerintahan yang bersifat multifungsional dan kompleks.
“Peran kolaboratif dan pendekatan pentahelix menjadi sangat penting dalam pembangunan kawasan perbatasan. Setiap unsur, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media informasi, memiliki kekuatan masing-masing yang jika digerakkan secara sinergis, dapat membawa dampak yang besar,” kata Wempi.