Pontianak, Infokalimantan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat (Kalbar) terus meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia sebagai upaya pemerataan pendidikan.
“Wilayah perbatasan di Entikong, Jagoi Babang dan kawasan lainnya menjadi prioritas utama, karena menyangkut kesejahteraan masyarakat dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar Rita Hastarita di Pontianak, Senin (23/12/2024).
Rita menyatakan pentingnya pemerataan pendidikan untuk kawasan 3T dan wilayah perbatasan.
“Pemerataan sektor pendidikan adalah dorongan utama untuk meningkatkan IPM serta kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan,” tuturnya.
Rita mengungkapkan, terdapat 29 sekolah di perbatasan yang terdiri atas SMP dan SMK, baik negeri maupun swasta, dengan 5.860 siswa dan 481 guru.
“Pemerintah terus berupaya memenuhi akses pendidikan, terutama di perbatasan, dengan membangun infrastruktur pendidikan yang baru dalam dua tahun terakhir ini,” katanya.
Menurut Rita, alokasi anggaran pendidikan untuk perbatasan menjadi prioritas dalam 10 tahun terakhir. Hal ini mencakup pembangunan sekolah baru, peningkatan kualitas guru, dan pengadaan sarana belajar-mengajar.
“Sebagian besar anggaran pembangunan pendidikan dalam satu dekade ini difokuskan untuk daerah perbatasan. Itu menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pendidikan di wilayah tersebut,” pungkasnya.(red)